Rabu, 4 April 2012

Syukuri Cinta, Sayangi dia..

Cinta itu semakin dicari semakin sulit ditemukan,
cinta adanya di dalam lubuk hati ketika dapat menahan keinginan dan harapan untuk yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan akan cinta berlebihan, maka yang didapat adalah kehampaan,
tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat diulang. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. terimalah cinta apa adanya.

Sebuah cerita yang menarik. SELAMAT MEMBACA.

Cerita ini berkenaan Plato yang bertanyakan gurunya tentang maksud cinta dan juga perkahwinan.
Gurunya menjawab dengan penuh simbolik.

Jom baca sama-sama..

Suatu hari Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta, bagaimana saya dapat menemukannya?"

Gurunya menjawab:
"Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu, tanpa boleh berbalik ataupun mundur kembali, carilah sebuah ranting tapi kamu hanya boleh memungut satu kali saja. Jika kamu menemukan ranting yang paling menakjubkan, ertinya kamu telah menemukan cinta"


Align Center
carilah ranting yang paling menakjubkan di ladang ini!.

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya:
"Mengapa kamu tidak membawa satu pun ranting?"

Plato menjawab:
"Aku hanya boleh memungut satu saja, dan saat berjalan tidak boleh berbalik ataupun mundur. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru ku sedari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang pertama, jadi tak kuambil satupun pada akhirnya."

Gurunya kemudian berkata,
"Ya, jadi begitulah cinta."

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya:
"Apa itu perkawinan? Bagaimana saya dapat memahaminya?"

Gurunya pun menjawab:
"Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur atau berbalik dan kali ini kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi dan yang paling bagus, karena ertinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan."


tebanglah pokok yang tinggi dan bagus di hutan ini!

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa sebatang pohon. Pohon itu bukanlah pohon yang indah, dan juga tidak terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya,
"Mengapa kamu menebang pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab,
"sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir seluruh ladang, ternyata aku kembali dengan kosong. Jadi kesempatan ini, aku melihat pohon ini, dan kurasa pohon biasa saja, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya."

Gurunya kemudian menjawab:
"Ya, jadi begitulah perkawinan."

Bila kita dah menebang sebatang pokok yang kita nampak sudah sempurna, berjalanlah terus dan kendonglah pokok itu tanpa melihat pokok-pokok yang lain. Itulah maknanya 
cinta dan setia = perkahwinan yang sempurna.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan