Jumaat, 7 Januari 2011

FiTnAh WANITA menurut SaId BiN aL mUsAyYiB..

Siapakah Said Bin Al Musayyib???
Beliau adalah pembesar para tabi'in yang sezaman dengan para sahabat senior iaitu Umar bin Al-Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Abu Hurairah, sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah ridhwanullah 'alayhim ajma'in. Beliau juga perawi yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu sehingga beliau pun menikahkan Said dengan putrinya

 
Beliau adalah seorang yang tidak pernah ketinggalan solat berjemaah selama 40 atau 50 tahun, juga tidak pernah melihat punggung orang-orang yang sedang solat kerana dia selalu di barisan terdepan. Beliau juga seorang yang tegas dan tidak mahu tunduk dengan kemahuan para penguasa. Namun beliau tetaplah seorang yang lembut dan mengedepankan rasa persaudaraan dalam pergaulan terutama dengan orang-orang yang soleh dan bertaqwa. Banyak sanjungan dan pujian terlontar kepada beliau mengenai wawasan, kehormatan dan kemuliaan beliau.

Beliau menolak pinangan khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk dinikahkan kepada puteranya, Al-Walid untuk putrinya dan memilih menikahkan putrinya kepada Katsir bin Abdul Mutalib bin Abi Wada'ah hanya dengan dua atau tiga dirham. Kerana penolakannya ini beliau dihukum 60 kali cambuk, disiramkan air sejuk ke tubuhnya saat muslim dingin, dan dipakaikan kepadanya jubah yang diperbuat dari kain sutera.
Ketakutan Beliau Akan Fitnah Wanita
Dari Ali bin Zaid dari Said bi Al-Musayyib, dia berkata, "Tidak ada yang lebih mudah bagi syaitan untuk menggoda kecuali melalui perempuan." Kemudian, Said berkata "Tidak ada sesuatu yang lebih aku takutkan daripada perempuan." Padahal saat itu umurnya sudah lanjut, tua renta dan salah satu penglihatannya telah buta sedangkan yang tersisa pun sudah kabur penglihatannya kerana rabun.
Dari Imran bin Abdul Malik, dia berkata, "Said bin Al-Musayyib berkata," Aku tidak pernah merasa takut kepada sesuatu pun seperti ketakutanku pada wanita. "Orang-orang yang mendengarnya selanjutnya mengatakan," Sesungguhnya orang seperti anda tidak pernah menginginkan wanita (untuk dinikahi) dan tidak ada wanita yang mahu mengahwini anda, "Dia berkata," Memang itulah yang aku katakan kepada kamu. "
Nabi shalallahu 'alayhi wasallam bersabda:
"Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita." Dikeluarkan oleh Bukhari (9 / 5096); Muslim (4 / 2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780 ) dan dia berkata: "Hadits Hasan Shahih"
Demikianlah Said bin Al-Musayyib. Bagaimana dengan para pemuda saat ini yang dikurniakan penglihatan sempurna, dan mencari wanita wanita yang bahkan belum pernah ada di zaman Nabi shalallahu 'alayhi wasallam tidak berkeliaran di jalan jalan, sedangkan syaitan la'natullah' alayh menghiasi pandangan mereka terhadap wanita wanita tersebut? ..

 
Hendaklah mereka takut akan apa yang telah diperingatkan oleh Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam. Hendaknya mereka bimbang diri mereka akan terjatuh kepada fitnah terbesar bagi kaum adam umat ini. Fitnah Wanita.
Laman-laman muslimah.or.id Dikutip dengan sedikit gubahan dari 60 Biografi Ulama Salaf karya Syaikh Ahmad Farid (Penterjemah: Masturi Irham, Lc. Dan Asmu'i Taman, Lc. Penerbit Pustaka Al Kautsar, 2006)

Khamis, 6 Januari 2011

Cintai Dia dalam Diam


Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam ..

karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..
kau ingin memuliakan dia,
dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ..

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ??
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..

.............

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
kekuatan harapan ..
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ??

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ..

jika dia memang bukan milikmu... Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ..

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu
menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..